The Pengaruh Lama Penyimpanan Susu Sapi Pada Suhu Ruang Setelah Pembekuan Terhadap pH, Uji Alkohol, Dan Total Koloni Bakteri

Pengaruh Lama Penyimpanan Susu Sapi Pada Suhu Ruang Setelah Pembekuan Terhadap pH, Uji Alkohol, Dan Total Koloni Bakteri

Authors

  • RANI ELSA LESTARI universitas mahaputra muhammad yamin
  • Harissatria Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
  • Alfian Asri Universitas Mahaputra Muhammad Yamin

Keywords:

susu, penyimpanan, pembekuan, pH, TPC

Abstract

ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan susu sapi pada suhu ruang setelah pembekuan terhadap uji alkohol, pH dan total koloni bakteri. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Bioteknologi Reproduksi Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu lama penyimpanan susu sapi pada suhu ruang setelah pembekuan yaitu P0 (0 jam atau tanpa penyimpanan), P1 (6 jam), P2 (6,5 jam) dan P3 (7 jam). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah : pH, uji alkohol dan total koloni bakteri (TPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama penyimpanan susu sapi pada suhu kamar setelah pembekuan menghasilkan uji alkohol dan TPC yang tidak berbeda nyata (P>0,05), namun menghasilkan pH yang berbeda sangat nyata (P<0,01), dimana lama penyimpanan 6 dan 6,5 jam menghasilkan pH masing-masing sebesar 6,90 dan 6,85 yang tidak berbeda nyata (P>0,05), tapi sangat nyata lebih tinggi (P<0,01) dari pH untuk lama penyimpanan 7 jam (6,73) dan tanpa penyimpanan (6,60).

 

Kata kunci : susu, penyimpanan, pembekuan, pH, TPC

References

Aritonang, S. N. 2009. Susu dan Teknologi. Penerbit Swagati Press, Cirebon.

Badan Pengawas Obat dan Makanan.. 2021. Pedoman Cara Pengelolaan Dan Penanganan Pangan Olahan Beku yang Baik. Jakarta, Badan Pengaas Obat dan Makanan RI.

Badan Standardisasi Nasional. 2011. Standar Nasional Indonesia 3141.1:2011 Susu Segar 1: Sapi. Jakarta (ID): BSN.

Badan Standarisasi Nasional. 2011. No. SNI 01–3141–2011. Susu segar. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional.2008.SNI 2897: 2008. Metode Pengujian Cemara Mikroba dalam daging,telur dan susu,serta hasil olahannya. Jakarta(Id): BSN

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta. 1998. Pasca Panen Susu. Jakarta, Badan Penetian dan Pengembangan Pertanian , Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian.

Da-wen sun. 2011. Hanbook of Frozen Food Processing and Packaging. Contemporary Food Engineering Series. Second Edition. CRC Press.

Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Bogor, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Univeritas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Hudaya. 2002. Penyimpanan Makanan pada Suhu Rendah dan Pengaruhnya pada Bahan Makanan. (Http//Www.Gogreen.Web.Id). [Diakses pada tanggal 13 November 2018].

Isniawan, V., Yusuf, S dan Sri, U. 2013. Pengaruh Persentase Penambahan Madu dengan Lama Penyimpanan yang berbeda terhadap Ph Dan Uji Alkohol Susu Kambing. Jurnal Ilmiah Peternakan. 1(1): 79-87.

Juwita.,S.D.2018. Pengaruh Lama Penyimpanan Susu Sapi Segar PFH Pada Suhu Frezeer Terhadap Derajat Keasaman, Jumlah Mikroba dan Kadar Protein.Universitas Brawijaya Malang.

Lara, N. R. G., Diana, E. V., Oscar, G. A., Javier, D. I. C., David, L and Carmen, P. A. 2012. Effect of Freezing Time on Macronutrients and Energy Content of Breastmilk.Breastfeed Med .7(4): 295 - 301. Akses tanggal 13 Maret 2018.

Mulyati. L, 2018. pengujian kualitas susu segar dengan perbedaan perlakuan pemerahan melalui jumlah mikroba dan derajat keasaman (pH). Jurnal peternakan lingkungan tropis, 1, 17 - 24.

Murti, T. W. 2016. Paska Panen Susu.Cetakan Pertama. Yogyakarta,Gadjah Mada Universitas Press.

Nurdin, E. 2016. Ternak Perah dan Prospek Pengembangannya. Cetakan ke-1 Yogyakarta, Plantaxia

Nury, H. S., dan Anneke, A. 2014. Polimorfisme Genetik Gen β-Laktoglobulin pada Sapi Friesian Holstein. JITV, 19(1): 35-42.

Pelczar, M. J., Chan, E. C. S and Krieg, N. R. 1986. Microbiology. 5th Ed. McGraw-Hill, Inc.

Pisestyani, H. 2017. Pengembangan Prototipe Alat Celup Puting untuk Pencegahan Mastitis Subklinis pada Sapi Perah di Indonesia [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Soeparno. 1996. Pengolahan Hasil Ternak. Universitas Terbuka. Jakarta.

Suardana, I. W dan Ida, B. N. Swacita. 2004. Food Hygiene. Petunjuk Laboratorium. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana: Denpasar.

Suardana, I. W. dan I. B. N. Swacita. 2004. Food Hygiene. Petunjuk Laboratorium. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Denpasar

Sulasih., Priyono dan Roisu, E. M. 2013. Pengaruh Lama Penyimpanan Pada Suhu (-20ᵒC) Terhadap Jumlah Total Bakteri (TPC) Susu Kambing Peranakan Etawah. Surya Agritama.2(2): 59-67.

Thompkinson,D. K. 2012. Quality Assessment of Milk and Milk Products. New India Publishing Agency: Pitam Pura, New Delhi.

Umar. 2014. Derajat Keasaman dan Angka Reduktase Susu Sapi Pasteurisasi dengan Lama Penyimpanan yang Berbeda. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Syiah Kuala. (Thesis).

Downloads

Published

2024-08-15

How to Cite

LESTARI, R. E., Harissatria, H., & Asri, A. (2024). The Pengaruh Lama Penyimpanan Susu Sapi Pada Suhu Ruang Setelah Pembekuan Terhadap pH, Uji Alkohol, Dan Total Koloni Bakteri: Pengaruh Lama Penyimpanan Susu Sapi Pada Suhu Ruang Setelah Pembekuan Terhadap pH, Uji Alkohol, Dan Total Koloni Bakteri. Jurnal Peternakan Mahaputra, 4(2), 191–198. Retrieved from http://ojs.ummy.ac.id/index.php/jpm/article/view/506