PENGARUH DOSIS JAMUR PELAPUK PUTIH (Phanerochaeta chrysosporium) PADA FERMENTASI LIMBAH SERAI WANGI TERHADAP KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN

Authors

  • John Hendri Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
  • Dara Surtina
  • Rica Mega Sari Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
  • Fitria Sonata Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
  • Syafrizal Universitas Taman Siswa

Keywords:

Serai wangi, Fermentasi, Jamur pelapuk putih

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dosis inokulum jamur pelapuk putih (Phanerochaeta chrysosporium) pada hasil fermentasi limbah penyulingan serai wangi yang telah dicuci menggunakan buah lerak terhadap kandungan serat kasar, lemak kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Penelitian ini dilaksanakan dengan metoda eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah P0 ( Tanpa fermentasi), P1 (Fermentasi Limbah serai wangi dengan dosis inokulum 3%, P2 (Fermentasi limbah serai wangi dengan dosis inokulum 5%), P3 (Fermentasi limbah serai wangi dengan dosis inokulum 7% dan P4 (Fermentasi limbah serai wangi dengan dosis inokulum 9%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pengaruh dosisi jamur pelapuk putih (Phanerochaeta chrysosporium) pada fermentasi limbah serai wangi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadapa kandungan serat kasar dan BETN tetapi berbeda tidak nyata (P>0.05) terhadap kandungan lemak kasar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh dosis jamur pelapuk putih (Phanerochaeta chrysosporium) pada fermentasi limbah serai wangi memberikan pengaruh berbed sangat nyata menurunkan kandungan serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nirogen tetapi berbeda tidak nyata terhadap kandungan lemak kasar.

References

Badan Pusat Statistik Kota Solok. 2017. Luas Tanam dan Produksi Serai Wangi dan Nilam [Online]. https;//solokkota.bps.Go.Id (Diakses 08 Januari 2020, Jam 19;02 Wib).

Damayanti, D. 2018. Pengaruh Dosis Inokulum dan Lama Fermentasi dengan Phanerocheate hrysosporium dan Neurospora crassa Terhadap Kandungan Bahan Kering, Protein Kasar, dan Retensi Nitrogen dari Campuran Lumpur dan Bungkil Inti Sawit. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Andalas.

Greathead H. 2003. Plants and plant extracts for improving animal productivity. Proc Nutr Soc. 62:279-290.

Griffin, D. H. 1994. Fungal Physiology, 2 Ed.

S. John Wiley & Sons, Inc. Publication. New York.

Hanani, E. 2015. Analisis Fitokimia. Jakarta:EGC.

Hattaka, A. 1994. Modifying enzymes from selected white-rot fungi: production and role in lignin degradation. Microbiology.13: 125- 135.

Howard R.L., E. Abotsi, E.L.J va. Howard. 2003. Lignocellulose biotechnology : issues of bioconversion and enzyme production. Afr. J. Biotechnol. 2:602-619.

Imsya A dan R palupi. 2009. The change of lignin, NDF (Neutral Detergent Fiber), and ADF (Acid Detergent Fiber) palm fronds with biodegumming process as fiber source feedstuff for ruminantia. JITV 14(4): 284- 288.

Johjima, T. N. Itoh, M. Kabuto, F. Tokimura, T. Nakagawa, H. Wariishi and H. Tanaka. 1999. Direct Interaction of lignin and lignin peroxidase from Phanerochaete chrysosporium. Proc. Natl. Acad. Sci, 96 :96:1989-1994.

Noferdiman dan Yani Ahmad. 2013. Kandungan Nutrisi Lumpur Sawit Hasil Fermentasi dengan Jamur P.chrysosporium. Universitas Jambi.: Vol (13) No. 2 : 47-52.

Nuraini, Y., Marlida, Mirzah, R. Disafitri, dan R. Febrian. 2015. Peningkatan Kualitas Limbah Buah Kopi Dengan Phanerocheate chrysosporium Sebagai Pakan Alternatif.Universitas Andalas Padang. 17(2):143-150

Ofuya, C.O and C. J. Nwajiuba. 1990. Fermentation of cassava peels for the production of cellulolytic enzymes. J. App. Bact. 68 : 171-177.

Orth, A. B., D. J. Royse., M. Tien. 1993. Ubiquity of Lignin-degradding Peroxidases among Vaious Wood-Degrading Fungi. Appl. Environ Microbiol. 59: 4017-4023.

Ortiz, S. 1987. Anaerobic conversion of pretreated lignocellulosic residues to biomass conversion technology. Principies and practice ISBN 033174-2 : 67-71

Palmquist, D. L. 1986. The role of dietary fats in efficiency of ruminants. J.Nutr .124: 1377S- 1382S.

Putri, R.P.S. 2018. Pengaruh Fermentasi Kombinasi Daun Ubi Kayu dan Bungkil Inti Sawit dengan Phanerocheate chrysosporium Pada Kombinasi Substrat dan Dosis Inokulum yang Berbeda Terhadap Perubahan Kandungan Nutrisi. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Andalas Padang.

Pritmaja, H. 2018. Pengaruh Dosisi Inokulum dan Lama Fermentasi Sisa Batang Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) yang Tidak Dikonsumsi dengan Phanerocheate chrysosporium Terhadap Kandungan Zat Makanan dan Fraksi Serat. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Andalas Padang.

Rothschild N, A. Levkowitz, Y. Hadar and C.G. Dosoretz. 1999. Manganese deficiency can replace high oxygen levels needed for lignin peroxidase formation by Phanerochaete chrysosporium. Appl Environ Microbiol 65:483-488.

Sari AF, Manguwardoyo W, Sugoro I. 2017. Degradasi ampas dan serai wangi segar (cymbopogon nardus L) dengan metode in sacco pada kerbau fistula. Universitas Indonesia.

Sartika, I. 2017. Pengaruh Imbangan Limbah Penyulingan Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) Amoniasi Dengan Konsentrat Dalam Ransum Terhadap Kecernaan (SK, LK dan BETN) Secara In-Vitro. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Andalas.

Shurtleff and Aoyadi. 2001. Origin and Factors associated with mycotoxins level in corn used as animal feed in Indonesia. IJAS. (In print)

Solikhin,A., M. Alfajri, dan R.F .Hasyim.2011. Pemanfaatan Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Sabun Nabati Yang Ramah Lingkungan.Bogor.

Stoffels dan Karin. 2008. Soap Nut Saponins Create Powerful Natural Surfactat. Personal Care Magazine (Jeen International Corporation).

Sukamto dan M. Djazuli. 2011. Limbah serai wangi potensial sebagai pakan ternak. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.

Tuomelo. M., M. Vikman, A. Hattaka and Itavaraa. M. 2002. Biodegradation of lignin in a compost environment : a review. Biosresour. Technol. 72: 169-183.

Usmiati, S., Nurdjannah N,. Yuliani, S. 2015. Limbah Penyulingan Sereh Wangi Dan Nilam Sebagai Insektisida Pengusir Lalat Rumah (Musca domestica). Jurnal Teknik Industri Pertanian IPB. Vol. 15(1), 10-16.

Widyobroto, B. P, R. Padmowijoto dan R. Utomo. 1995. Degradasi Bahan Organik dan Protein Secara In Sacco Lima Rumput Lima Rumput Tropik Bull. Peternakan. Vol 19.

Winarno, F. G., S dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. PT Gramedia, Jakarta.

Downloads

Published

2022-10-31

How to Cite

Hendri, J., Surtina, D., Sari, R. M., Sonata, F., & Syafrizal, S. (2022). PENGARUH DOSIS JAMUR PELAPUK PUTIH (Phanerochaeta chrysosporium) PADA FERMENTASI LIMBAH SERAI WANGI TERHADAP KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN. Jurnal Peternakan Mahaputra, 3(1), 49–59. Retrieved from http://ojs.ummy.ac.id/index.php/jpm/article/view/315