Pengaruh Sex Rasio dalam Perkawinan Ayam Kokok Balenggek terhadap Fertilitas, Daya Tetas dan Bobot Tetas
DOI:
https://doi.org/10.36665/jpm.v1i1.22Keywords:
sex ratio, fertility, hatchability, hatching weight, chicken BalenggekAbstract
This study aims to determine the effect of sex ratio in mating Kokok Balenggek Chicken (KBC) to fertility,
hatchability and hatching weight. The design used was Completely Randomized Design (CRD) with the treatment of sex
ratio at KBC mating that is : 1: 5, 1: 7, 1: 9 and 1: 11. Each treatment is repeated 4 times and each repeat consist of 5
items egg. The variables observed were fertility, hatchability and hatching weight. The results of the diversity analysis
showed that the difference in sex ratio in mating of KBC resulted in an unstable difference (P>0.05) to fertility (85.00 ±
10.00%, 75.00 ± 25.17%, 80.00 ± 16.33 %, 65,00 ± 10,00%), hatchability (77,50 ± 16,58%, 66,25 ± 26,89%, 71,25 ±
21,75%, 60,42 ± 18,48% ) and hatching weight (29.74 ± 0.44 gr, 30.01 ± 0.82 gr, 29.34 ± 0.28 gr, 30.47 ± 0.51 gr). It
can be concluded that the sex ratio of 1:11 in the mating of KBC produces fertility, hatchability and hatching weight
that is not different from the sex ratio of 1: 5, 1: 7 and 1: 9. Sex ratio of 1 : 11 can be recommended in KBC mating.
References
Akbar, F. 2015. Struktur Populasi Ayam Kokok Balenggek di Nagari Rangkiang Luluih Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang.
Applegate, T. J., D. Harper, and L. Lilburn, L. 1998. Effects of hen age on egg composition and embryo development in commercial Peking ducks. Poultry Science. 77: 1608–1612
Arlina, F., S. D. Tan Marajo, dan K. Subekti. 2009. Konservasi Plasma Nutfah Ayam Kokok Balenggek Melalui Kajian Keragaman Fenotipe dan Keragaman DNA Mikrosatelit. Artikel Hibah Penelitian Strategis Nasional Tahun Anggaran 2009. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang.
Astomo, W., D. Septinova, dan T. Kurtini. 2016. Pengaruh sex ratio ayam Arab terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot tetas. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 4(1): 6–12.
Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak. (26 Juli, 2016). Ayam Kokok Balenggek. Diunduh dari : ttp://www.bibit.ditjennak.pertanian.go.
id/jenis-rumpun/ayam?page=1.Ayam-Kokok-Balenggek.pdf.
Etches. 1996. Reproduction in Poultry. Departement of Animal and Poultry Science. University of Guelph, Guelph Ontario, Canada. Pp. 208 - 256.
Fasenko, G. M. 2007. Egg storage and the embryo. Poultry Science. 86: 1020 - 1024.
Fasenko, G. M., and F. E. Robinson. 1999. Profiling egg storage: The effect on egg weight loss, egg characteristic, and hatchability. Poultry Science. 78(Suppl.1): 9.
Garner, D. L., and E. S. E. Hafez. 2000. Spermatozoa and Seminal Plasma. In: Reproduction in Farm Animal. 7th ed. E. S. E. Hafez (ed). Lea and Febiger, Philadelphia. Pp: 96 - 125.
Gusrin, Y. 2014. Struktur Populasi Ayam Kokok Balenggek di Nagari Garabak Data Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang.
Gusrizal, M. 2014. Struktur Populasi Ayam Kokok Balenggek di Nagari Tanjuang Balik Sumiso Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang.
Gilbert, A. B. 1990. Poultry. In: E. S. E. Hafez (ed). Reproduction in Farm Animal. Lea and Febiger, Philadelphia. Pp. 423 - 446. Horhoruw, W. M., dan Rajab. 2015. Identifikasi jenis kelamin anak ayam buras berdasarkan bobot dan indeks telur tetas berbeda. Agrinimal, Jurnal
Ilmu Ternak dan Makanan. 5(1): 6–10.
Iskandar, S. 2007. Tata Laksana Pemeliharaan Ayam Lokal. Bogor, Balai Penelitian Ternak Ciawi.
Kurtini, T. 1988. Pengaruh Bentuk dan Warna Kulit Telur terhadap Daya Tetas dan Sex Rasio Itik Tegal. Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Padjajaran, Bandung.
Kusmarahmat, I. 1998. Pengaruh Berbagai Perbandingan Jantan dan Betina dalam Kawin Alam terhadap Produksi, Bobot,
Fertilitas dan Daya Tetas Telur pada Ayam Kampung. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
North, M. O., and D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th ed. Van Nostrand Rainhold, New York.
Rajab., dan B. J. Papilaya. 2012. Sifat kuantitatif ayam kampung lokal pada pemeliharaan tradisional. Agrinimal, Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman. 2(2): 61–64.
Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Kampung. Cetakan ke–XXVIII. Jakarta, Penebar Swadaya.
Rusfidra. 2014. Variasi marka kualitatif pada ayam Kokok Balenggek ; plasma nutfah “ayam penyanyi’ Sumatera Barat.
Jurnal Peternakan Indonesia. 16(3): 166 - 169.
Rusfidra. 2004. Karakterisasi Sifat sifat Fenotipik Sebagai Strategi Awal Konservasi Ayam Kokok Balenggek di Sumatera Barat. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Solihati, N., R. Idi, R. Setiawan, I. Y. Asmara, dan B. I. Sujana. 2006. Pengaruh lama penyimpanan semen cair ayam buras pada suhu 50C terhadap periode fertil dan fertilitas sperma. Jurnal Ilmu Ternak. 1(7): 7–11.
Steel, R. G. D., dan J. H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika, Pendekatan Biometrika. Cetakan ke–4. PT Gramedia, Jakarta.
Steele, M. G., and G. J. Wishart. 1996. Demonstration that the removal of sialic acid from the surface of chicken spermatozoa impedes their transvaginal migration. Theriogenology. 46: 1037 - 1044.
Sudaryani, T., dan H. Santosa. 2004. Pembibitan Ayam Ras. Cetakan ke–VIII. Jakarta, Penebar Swadaya.
Suprijatna, E., U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Cetakan ke–2. Jakarta, Penebar Swadaya.
Utoyo, D. P., Djarsanto, dan S. N. Nasution. 1996. Animal Genetic Resources and Domestic Animal Diversity in Chicken in Indonesia. Jakarta, Ministry of Agricultural, Directorate General of Livestock Service. Directorate of Livestock Breeding Development.
