Perbandingan Produksi dan Karakteristik Eksterior Telur Itik Lokal (Anas sp.) yang Dipelihara dengan Sistim Gembala dan Terkurung

Authors

  • Alfian Asri
  • Dara Surtina Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
  • John Hendri Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
  • Harissatria Harissatria Universitas Mahaputra Muhammad Yamin

DOI:

https://doi.org/10.36665/jibs.v8i2.442

Keywords:

ducks, egg production, rearing of ducks by herding, shell thickness, shell weight

Abstract

This study aims to make a comparison of egg production,  shell thickness and eggshell weight of local ducks reared under the shepherd system and in cages. 90 duck eggs were used obtained from 3 breeders for each rearing system, so that the total number of eggs used was 180 eggs. Analysis of the data obtained was carried out using the Z test of two independent samples. The results of the statistical analysis showed that the egg production of ducks reared by herd (31.95% ± 9.51) produced a difference with the egg production of ducks reared in a caged (46.24% ± 14.95), while the shell thickness (0.39 mm ± 0.07) and shell weight (6.63 g ± 0.64) of shepherd duck eggs did not produce a difference with the shell thickness (0.37 mm ± 0.04) and shell weight (6.52 g ± 0.79) duck eggs reared in caged. It can be concluded that the differences in the rearing system of herding and cagedlocal ducks resulted in differences in egg production, where the egg production of shepherd ducks was lower than that of caged ducks, but did not produce differences in  shell thickness and shell weight.

References

Andira, R. 2017. Performan Produksi Telur Itik Kamang yang Dipelihara Secara Intensif di Kelompok Wanita Tani Aur Mekar Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. Padang, Program Studi Peternakan Universitas Andalas.

Badan Standardisasi Nasional [BSN]. 2006. SNI 01–3910–2006, Ransum Itik Bertelur (Duck Layer). Jakarta, Badan Standardisasi Nasional [BSN].

Fitriani, E., S. Isdadiyanto dan S. Tana. 2016. Kualitas kerabang telur pada berbagai itik petelur lokal di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia (BPBTNR), Ambarawa. BIOMA. 18(1): 1–6.

Ismoyowati., dan I. Suswoyo. 2011. Produksi telur dan pendapatan peternak itik pada pemeliharaan secara gembala dan terkurung di daerah pertanian dan perikanan. Jurnal Pembangunan Pedesaan. 11(1): 45–54.

Juliambarwati, M., A. Ratriyanto dan A. Hanifa. 2012. Pengaruh penggunaan tepung limbah udang dalam ransum terhadap kualitas telur itik. Sains Peternakan. 10(1): 1–6.

Ketaren, P. P. 2007. Peran itik sebagai penghasil telur dan daging nasional. Wartazoa. 17(3): 117–127.

____________2002. Kebutuhan gizi itik petelur dan itik pedaging. Wartazoa. 12(2): 37–46.

National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Poultry, Ninth Revised Edition. Washington D. C, National Academy Press.

Rizal, Y. 2006. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan Pertama. Padang, Andalas University Press.

Safarudin, M. 2000. Pengaruh Pemberian Pakan Pada Sistim Pemeliharaan Intensif dan Ekstensif Terhadap Produksi dan Kualitas Telur Itik Tegal. Skripsi. Bogor, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Soekarto, S. T. 2013. Teknologi Penanganan dan Pengolahan Telur. Cetakan Kesatu. Bandung, CV. Alfabeta.

Soeparno., R. A. Rihastuti, Indratiningsih dan S. Triatmojo. 2011. Dasar Teknologi Hasil Ternak. Cetakan Pertama. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.

Sunarno., K. Budiraharjo, dan Solikhin. 2021. Analisis efek pemeliharaan sistim intensif dan ekstensif terhadap produktifitas dan kualitas telur itik tegal. Jurnal Peternakan Indonesia. 23(2): 89-93. DOI: 10.25077/jpi.23.2.83-93.2021.

___________________________________2020. Pengaruh sistim budidaya intensif dan ekstensif terhadap produktifitas dan kualitas telur itik tegal. Media Bina Ilmiah. 14(8): 3091-3100.

Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R. Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Cetakan ke–2. Jakarta, Penebar Swadaya.

Tumanggor, B. G., D. M. Suci dan S. Suharti. 2017. Kajian pemberian pakan pada itik dengan sistim pemeliharaan intensif dan semi intensif di peternakan rakyat. Buletin Makanan Ternak. 104(1): 21–29.

Vicky, A. R., N. W. Siti dan I. G. N. G. Bidura. 2018. Pengaruh pemberian ekstrak air daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) melalui air minum terhadap kualitas fisik telur ayam lohmann brown umur 22–30 minggu. Jurnal Peternakan Tropika. 6(2): 237–252.

Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan Kelima. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.

Yuwanta, T. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Cetakan Pertama. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.

Downloads

Published

2024-03-15