Hubungan Tingkat Pengetahuan Petani dengan Adopsi Sistem Tanam Jajar Legowo Padi Sawah di Nagari Taratak Baru Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung

Authors

  • Tika Yuliana Putri Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
  • Edi Firnando Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
  • Zul Irfan Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
  • Mahmud Mahmud Universitas Mahaputra Muhammad Yamin

DOI:

https://doi.org/10.36665/jibs.v4i1.341

Keywords:

Pengetahuan Petani, Adopsi, Tanam Jajar Legowo

Abstract

Nagari Taratak Baru merupakan salah satu nagari yang telah melaksanakan teknologi tanam jajar legowo pada padi sawah, penelitian ini tentang Hubungan tingkat pengetahuan petani dengan adopsi sistem tanam jajar legowo padi sawah di Nagari Taratak Baru Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani mengenai sistem tanam jajar legowo padi sawah di Nagari Taratak Baru Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung dari sisi cara tanam jajar legowo, tujuan penggunaan sistem tanam jajar legowo, dan manfaat teknologi tanam jajar legowo padi sawah. Dan untuk mengetahui tingkat adopsi sistem tanam jajar legowo padi sawah oleh petani di Nagari Taratak Baru Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung dari sisi kuantitas dan kualitas adopsinya. Serta untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan petani dengan adopsi sistem tanam jajar legowo padi sawah di Nagari Taratak Baru Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung.

Penelitian menggunakan metode survai.  Populasi penelitian adalah semua petani yang tergabung dalam 12 kelompok tani yang terdapat di Nagari Taratak Baru Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung.  Jumlah populasi 236 orang. Ke-12 kelompok tani tersebut sudah pernah ikut dalam program SL-PTT padi sawah, yang salah satu inovasi teknologi utamanya adalah sistem tanam jajar legowo.  Jumlah sampel penelitian 47 orang (20% dari populasi). Untuk menjamin terwakilinya 20% populasi (47 orang) pada masing-masing 8 kelompok tani sampel,  maka diambil petani sampel pada masing-masing kelompok tani minimal 27,8%.pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara Cluster random sampling.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa:  (1) tingkat pengetahuan petani sistem tanam jajar legowo: (a) tingkat pengetahuan mengenai cara penerapan teknologi sistem tanam jajar legowo bervariasi, berkisar dari rendah sanpai tinggi, (b) tingkat pengetahuan petani mengenai tujuan sistem tanam jajar legowo berkisar dari sangat rendah sampai tinggi, (c) tingkat pengetahuan petani mengenai manfaat teknologi sistem tanam jajar legowo berkisar dari sngat rendah sampai sedang. (2) tingkat adopsi teknologi jajar legowo: (a) kuantitas teknologi jajar legowo oleh petani berkisar dari sedang sampai sangat tinggi, (b) kualitas adopsi sistem tanam jajar legowo. (3) Tingkat tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan petani dengan adopsi  sistem tanam jajar legowo padi sawah di nagari taratak baru kecamatan tanjung gadang kabupaten sijunjung.

References

Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis). Jakarta : Universitas Indonesia.

Arinanda, D. 2010. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Budidaya Padi Sistem Legowo di Kabupaten Tanggerang. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Asyikin, Amir. 2010. Penyebarserapan inovasi teknologi ke dalam sistem sosial /masyarakat. (Koran). Warta Pengelolaan Litbang Iptek, Vol 10 No. 22. 1999. 28 September 2010.

Badan Litbang Pertanian. 2013. Jajar Legowo. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.

Bobihoe. 2011. Keuntungan Tanaman Padi Jajar Legowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi, Jambi.

Cangara, H. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hafsah, M. J. 2003. Kebijakan Peningkatan Produksi Padi Melalui Kegiatan Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T). Prosiding Lokakarya Pelaksanaan Program Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T) Tahun 2002. Puslitbangtan, Bogor. 24 hlm.

Irfan, Z. 2015. Penerapan teknologi jajar legowo dalam mendukung peningkatan produksi padi sawah. Materi disampaikan pada Koordinasi dan Sosialisasi Pendamping SL-PTT di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Maret 2015.

Irmayanti dan Mikheal Dua. 2002. Etika Terapan Meneropong Masalah Kehidupan Manusia Dewasa Ini. Jakarta: Yayasan Kota Kita.

Juhari. 2011. Penanaman padi tandur jajar cara legowo pada lahan sawah, di Pontianak, Kalimantan Barat. http://juharisahi.blogspot.co.id.

Kurniawaty. 2009. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian. Materi Diklat Dasar Fungsional Penyuluh.

Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Mosher, A. T. 1987. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Terjemahan dari Getting Agriculture Moving. Cetakan ke-11. Yayasan Obor, Jakarta.

Mundy, P. 2000. Adopsi dan Adaptasi Teknologi Baru. PAATP3, Bogor.

Nasution, Zulkarimen. 1990. Prinsip-prinsip komunikasi untuk penyuluhan. Depok: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia.

Notoadmojo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Edisi 1. Jakarta : Rineka Cipta.

Nur, M., M. Marwan, dan B. Basri. 2003. Prosiding Lokakarya Pelaksanaan Program Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T). Jakarta: Universitas Terbuka.

Panggereng. 2013. Keuntungan dan kelebihan sistem jarak tanam jajar legowo padi sawah. PPL Kabupaten Maros. Http://cybex.pertanian.go.id

Purwanto, S. 2008. Implementasi kebijakan untuk pencapaian P2BN. Jakarta: Bumi Aksara.

Rogers, E. M. 1981. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Surabaya: Usaha Nasional.

Roudhonah. 2007. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Salam, B. 2003. Logika materiil filsafat ilmu pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiana, L. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Surabaya: Usaha Nasional.

Sohel,. T., M. A. Siddique, M. Asaduzzaman, M. N. Alam, dan M. M. Karim. 2009. Varietal Performance of Transplant Rice under Different Hill Densities. Bangladesh J. Agri. Ress. 34 (1) : 33-39.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan Ke-20. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suharno. 2013. Sistem Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) Salah Satu Upaya Peningkatan Produktivitas Padi. Yogyakarta: STTP Yogyakarta.

Suhartatik, E. dan A.K. Makarim. 2011. Respon lima varietas unggul baru terhadap perubahan jarak tanam. Inovasi Teknologi Padi Mengantisipasi Cekaman Lingkungan Biotik dan Abiotik. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi. Hlm.1259-1273.

Suprapto, T. dan Fahrianoor. 2004. Komunikasi Penyuluhan dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta : Arti Bumi Intaran.

Soekartawi. 2005. Prinsip dasar komunikasi pertanian. Jakarta: UI Press.

Undang-undang no. 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K).

Van den Ban, A.W. dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.

Widiarta, I. N. D. Kusdiaman, dan A. Hasanuddin. 2003. Pemencaran wereng hijau dan keberadaan tungro pada pertanaman padi dengan beberapa cara tanam. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 22: 129-133.

Yunizar dan A. Jamil. 2012. Pengaruh sistem tanam dan macam bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah di daerah Kuala Cinaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi. Balai Besar Penelitian Padi, Badan Litbang Pertanian. Buku 3.

Yusuf, P. M. 2009. Ilmu informasi, komunikasi, dan kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Downloads

Published

2023-07-05